Rabu, 31 Agustus 2016

Cangkang sawit

Cangkang Sawit atau cangkang kelapa sawit (Palm Kernel Shell) sering juga disebut tempurung sawit adalah bagian keras yang terdapat pada buah kelapa sawit yang berfungsi melindungi isi atau kernel dari buah sawit tersebut. Hampir sama dengan tempurung kelapa yang sering kita jumpai sehari-hari.
Indonesia adalah salah satu negara penghasil sawit terbesar di dunia. Penyebaran sawit hampir di seluruh penjuru tanah air. Masyarakat petani secara bertahap mulai berpindah ke tanaman sawit. Perkembangan sawit yang pesat dengan sendirinya berdampak juga pada perkembangan cangkang sawit. Semakin banyak pengolan sawit , maka semakin banyak pula cangkang sawit yang di hasilkan. Karena cangkang sawit merupakan bagian dari buah sawit. Bagi industri pengolahan sawit sendiri, cangkang sawit merupakan nilai tambah bagi mereka. Karena cangkang sawit yang merupakan limbah industri, bisa mereka manfaatkan untuk kebutuhan sumber energi mereka . Dulunya mungkin mereka harus memasok batu bara dari pihak lain untuk bahan bakar, sekarang bisa memanfaatkan limbah mereka sendiri sehingganya biaya produksi bisa ditekan. Selain itu cangkang sawit juga memiliki nilai ekonomis , karena cangkang sawit juga bisa dijual dengan harga yang cukup bagus, sehingga income/pendapatan perusahaan juga bertambah.
Industri-industri sekarang mulai beralih dari batu bara ke cangkang sawit sebagai bahan bakarnya. Ada beberapa alasan yang menjadi dasar pertimbangan mengapa mereka memilih cangkang sawit sebagai bahan bakar :
  • Cost Saving / Penghematan biaya
    Dengan pemakaian cangkang sawit biaya yang dialokasikan untuk supply bahan bakar bisa ditekan.
  • Air pollution reduction/Mengurangi polusi udara
    Penggunaan cangkang sawit lebih ramah lingkungan . Karena kadar sulphur carbon yang terkandung dalam sawit relatif rendah. Sehingga pada proses pembakaran pencemaran lebih sedikit dibandingkan batu bara.
  • Natural resources conservation/Pelestarian sumber daya alam
    Cangakang sawit merupakan bagian dari tanaman sawit yang bisa diperbarui/renewable. Beda halnya dengan batu bara yang merupakan bahan tambang yang sulit untuk diperbarui.
  • Avaibility of Stock/Ketersediaan stok
    Karena cangkang sawit merupakan sumber daya yang bisa diperbarui, tidak ada kekawatiran terhadap kekurangan pasokan atau suply.
Berdasarkan pertimbangan di atas, industri semakin yakin untuk menggunakan cangkang sawit sebagai sumber energi.
Tingginya minat terhadap cangkang sawit , menyebabkan permintaan naik drastis. Hal ini menarik perhatian para pengusaha untuk ikut berkecimpung dalam jual beli cangkang sawit ini. Tidak sedikit pengusaha dari manca negara yang menjalin kerjasama ekspor atau impor cangkang sawit dengan pengusaha cangakang sawit lokal. Ini terbukti dengan banyak kita temui stock pile cangkang sawit milik pengusaha lokal di area sekitar pelabuhan. Terbukanya bidang usaha cangkang sawit ini tentunya memiliki nilai positif terhadap iklim usaha dan perekonomian secara umum. Nilai positif pertama, yang bisa langsung dirasakan adalah kebutuhan akan tenaga kerja, yang berefek terhadap penurunan tingkat pengangguran. Yang kedua yaitu penambahan devisa negara, karena cangkang sawit saat ini sudah menjadi komoditi ekspor , tentunya akan menjadi pendapatan negara dalam bentuk pajak/cukai. 

Kandungan cangkang sawit

Cangkang sawit tersusun dari unsur-unsur berikut:
  • Kadar air lembab/moisture in Analysis (7-8%)
  • Kadar abu /ash content (2-3 %)
  • Kadar yang menguap /volatile matter(69-70 %)
  • Karbon aktif murni /fixed carbon(20-22 %)

0 komentar:

Posting Komentar